Selasa, 18 Juli 2017

Pengakuan VS Kedamaian

Pengakuan sosial saat ini memang penting. orang ingin di akui status sosialnya, entah dari tingkat pendidikan, tingkat jabatan, atau pekerjaan yang telah di raihnya.
  pengakuan sosial kini menjadi sebuah primadona, yang ingin di akui kehebatanya, kepandaianya, dan apa yang telah di raihnya.
   pengakuan memang banyak berubah, mulai yang di akui karena karya karya yang memang layak di acungi jempol, sekarang berubah menjadi kerjaan -  kerjaan yang di posting dan ingin mendapatkan acungan jempol (like)
  yang dulu ingin menempuh pendidikan tinggi untuk ikhlas membangun negeri, kini jadi ajang gengsi ( nek gak sarjana gak mbois) dan yang paling menjengkelkan adalah para sarjana sarjana yang kini enggan untuk bergaul hangat dengan mereka yang mempunyai mimpi sederhana yang hanya bersejatakan cangkul.
  yang dulu kerja asal bisa buat beli nasi, syukur syukur bisa pergi haji, tapi sekarang nek gak BUMN gak Keren.
  memang zaman tak mungkin di salahkan, biarlah mereka mencari pengakuan para penghuni dunia. dan biarkan para pencari kedamaian masih sibuk dengan kopi pahit pagi ini dan keluh kesah para petani, dan sesekali keluh kesah itu menjadi bahan candaan yang tak berujung saling bully.
 

-Dicky A. Q -

Jumat, 07 Juli 2017

Damai Dalam Pagi

Sebuah damai dalam pagi
ketika kau masih sempat membuat kopi
ketika kau masih sempat berlari
ketika kau masih sempat makan nasi

damai dalam pagi
dimana terdapat sebuah semangat mencari rejeki
ketika masih banyak senyum yang di jumpai

damai dalam pagi
kesederhanaan bagi kami
dimana masih sempat mencium tangan kedua orang tua ketika hendak berangkat menguli
dimana masih terdengar suara pedal para petani
dimana masih kulihat para pengembala sapi

Tolong, jangan kau exploitasi lagi negeri kami
jangan kau rombak lagi desa kami,
dan jangan kau bangun lagi kota kami

wahai para penguasa saham
jangan kau keruk lagi pasir pasir kami
jangan kau bangun lagi perumahan di atas sawah sawah kami
jangan kau dirikan lagi pabrik pabrik di atas ladang kami

Wahai para petinggi
tolong !!!!
jangan ganggu kami untuk menikmati damai dalam pagi