Pada balik punggung itu,
selalu ada yang terbit dan tenggelam
ada yang muncul, dan perlahan sirna
dan pada akhirnya, semua kembali pada nestapa
pada kikuknya kami dalam menghadap semesta
pesan itu berbingkai manis dalam kabut malam
dingin, sepi, terkoyak berbagai ilusi
memandang seru debu debu imaji
bertiupan, berirama, terselip dalam berbagai symphoni
pada mahameru yang tinggi itu
selalu ada ucapan selamat pagi
dan aroma liar dari secangkir kopi