Selasa, 04 Desember 2018

MENTALITAS ENGINEER

  Engineer, mungkin banyak dari kita lebih menyebutnya sebagai ahli rekayasa teknologi, atau lebih di kenal dengan istilah insinyur. Engineer adalah sebuah profesi dimana teori teori para scientist atau mimpi mimpi kosong seorang scientist di wujudkan oleh para engineer, mungkin salah satu sebutan bagi seorang engineer adalah pesulap. Dan disini saya tidak membahas lebih lanjut tentang apa itu engineer dan macam macamnya, saya hanya mencoba menarasikan tentang mentalitas seorang engineer.
    Engineer terlahir tidak mudah begitu saja, banyak sekali proses proses yang harus di lalui, misalnya seorang engineer di bidang mekanikal, ia harus memahami konsep dasar 4 elemen, yaitu panas, Liquid, gas dan logam dan dimana dalam tiap tiap elemen masih terbagi lagi menjadi beberapa mata kuliah dengan teorema teorema sadis yang membuat otak retak setengah. Ambil contoh panas, panas sendiri masih di bagi menjadi 2, pergerakan panas atau yang di sebut thermodinamika, dan perpindahan panas yang di sebut heat transfer, mungkin dari sini akan timbul pertanyaan mengapa tidak di sebut Thermo transfer, atau heat dynamic ?? mungkin lain waktu saya akan mencoba mengorek lebih lagi. Kembali ke permasalahan. kita tahu bahwa 2 ilmu ini cukup rumit dan sulit, bahkan banyak dari berbagai mahasiswa teknik menyebutnya sebagai ilmu ghaib, dimana yang harus di pahami adalah suhu dan panas, sesuatu yang abstrak.
   Dari beberapa mata kuliah yang sedikit kami anggap khayal atau abstrak, kami para engineer di didik dan di latih untuk mencari sebuah cara, sebuah pemecahan untuk sebuah problem, jika dirasa masih belum bisa atau masih terjadi sebuah kesalahan maka selalu ada koreksi koreksi dan koreksi lagi agar kita mengetahui dimana salah kita. Inilah yang menjadi karakter atau mentalitas engineer, tek selalu menyalahkan tetapi bagaimana mencari sebuah titik temu permasalahan, selalu mengoreksi diri tanpa pernah menjatuhkan orang lain agar kekurangan dapat tertutupi. memang pernah membenci, tapi tak pernah memaki, macam politisi di senayan yang kerap tuding sana sini demi sebuah kursi atau bahkan demi gengsi.
   memang masih banyak lulusan lulusan engineer yang bidang perkuliahannya tak linier dengan pekerjaan yang di dapat atau di tekuni, tetapi saya yakin, mentalitas engineer adalah modal yang sangat berharga dimana semangat pantang menyerah dan selalu introspeksi tertancap permanen pada poros diri.
   Akhir kata, saya bersyukur dan bangga menjadi seorang engineer yang di tempa oleh berbagai persoalan persoalan kompleks meski hanya dari soal soal 1 paragraph dengan jawaban 4 lembar bolak balik kertas folio, meski hanya dari pelajaran pelajaran rumit dan tidak masuk akal, dan dari situlah bagaimana kami belajar tentang terus mengoreksi diri apakah ada yang salah tanpa pernah menyalahkan, tentang bagaimana mencari sebuah solusi tanpa debat panjang yang berujung saling maki, dan tentang bagaimana kita menjadi manusia yang benar benar bermanfaat bagi penduduk bumi.

Salam literasi

Dicky A.Q