Hingga pelataran pagi mengubur dalam gelap malam
Aku hanya berdiri tenang
memandang kisah dalam tentang, atau batin yang sedang berperang
Sejak dingin mulai meraba paksa
aku hanya membalut diri dalam tabung sunyi
bermimpi, berimajinasi
hanya itu yang bisa aku temui
lalu, entah lah !!
Sajak sajak omong kosong ini hanya penyampai Harap pada waktu yang berlari lambat, dan pada jarak yang tersekat aku hanya bisa memaki hebat
Doa magrib tak luput dari ucap
percaya pada sebuah niscya.
membuang ragu yang kian erat memeluk raga
lalu, pada bait pertama dalam kata selanjutnya
hanya dalam rindu aku membentuk aksara