Minggu, 19 Agustus 2018

Sajak pagi dari kopi

Kopi pagi ini mengurai berbagai narasi
seolah bercerita tentang demonstrasi dalam nadi
melawan matahari yang kian meninggi
dengan kantung mata yang lebam tak bisa terdeskripsi

kopi pagi ini seakan bercerita
tentang hikayat kita seorang manusia
yang dahulu berbicara kini hanya saling berbalas aksara

kopi pagi ini mengkritik
tentang peradaban makhluk yang kian menguntit
berhemat untuk kemudian hari di kira pelit
berhamburan dan terselip doa agar lekas pailit

kopi pagi ini mengajak kita berdiskusi
tentang mengurai mimpi
tentang cara melepaskan dari berbagai diksi
dan tentang irama hidup dalam legam simphony

dan kopi pagi ini membicarakan inspirasi
tentang memulai, dan tak perlu mengakhiri
berdengung dengan berbagai imajinasi
memutar otak hingga menyusutkan paru paru sebelah kiri
lantas kita bertanya, untuk apa terlahir pada bumi ini ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar