Malam tersekat pada hampar kerinduan
Aku mendongak cemas pada keresahan
pada kata kata yang kau berikan
perlahan menuntunku ke pemakaman
Deru jantung terlilit kenang
otak kanan tak mampu lagi berimajinasi tentang depan
dan kau telah menancapkan dalam, paku paku kehancuran
aku memenuhi pesanmu dengan permohonan
beri aku kesempatan
dan akan aku lakukan,
beri aku kepercayaan, dan aku jaga dari kesia siaan
Air mata tak lagi basah
hati teracun, perlahan mati
jantung berdegup lemah
darah darah yang membawa rasa tak lagi terpompa
lantas masih kah kau tega
melihat orang yang pernah kau sayang
membusuk bersama bayang bayang kesalahan
Aku memang salah
merespon lambat, hingga kau lelah
aku memang bodoh
kau mencari harapan, aku pelan menuju kepastian
Maaf atas itu
tapi bukankah masih bisa terkejar
mengikuti bagian terang fajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar